21 Zhu Zheng 10 Tahu Yang Lalu (2)

Sebenarnya dari awal Zhu Zheng telah menyimpan rasa pada Resa.

Zhu Zheng telah jatuh cinta pada pandangan pertama.

Namun Zhu Zheng sendiri menolak dan tidak ingin mengakui perasaannya.

Begitulah pria normal yang tiba-tiba menjadi belok. Hati dan pikiran mereka belum bisa menerima kenyataan yang ada pada diri mereka sendiri.

Setelah kejadian di atap, Zhu Zheng tidak lagi kembali di Apartemennya kurang lebih selama seminggu.

Dan setelah seminggu berlalu, Zhu Zheng kembali ke Apartemennya. Alangkah terkejutnya Zhu Zheng pada saat melihat Resa berdiri di depan pintu Apartemennya.

Pikiran Zhu Zheng melayang.

Zhu Zheng, "..."Apa selama ini dia menungguku di sini?

Zhu Zheng membuka pintu Apartemennya dan langsung masuk tanpa memperdulikan keberadaan Resa.

"Tian, Tian tunggu." Resa menahan pintu yang di tutup dengan keras oleh Zhu Zheng, dan alhasil tangan Resa pun terjepit pintu.

"Aaahh...!!! Tanganku."

Mendengar teriakan Resa, Zhu Zheng pun langsung panik, dan berbalik ke arah Resa.

"Bodoh, kenapa kamu menahan pintu!"

"Aku ingin berbicara denganmu."

Zhu Zheng mengabaikan ucapan Resa dan hanya menatap empat jari Resa yang terjepit pintu dengan wajah  kahawatir.

"Ayo masuk ke dalam, aku akan mengobati tanganmu."

Resa pun mengikuti Zhu Zheng ke dalam Apartemen.

"Duduk. Aku akan mengambil Es batu dan salep untukmu."

Zhu Zheng berjalan ke dapur dan mengambil es batu di dalam kulkas. Kemudian dia berjalan ke kamarnya untuk mengambil salep di dalam kotak P3K.

Zhu Zheng menghembuskan napasnya perlahan saat berjalan menghampiri Resa yang duduk di ruang tamu.

"Berikan tanganmu. Berhenti menangis."

"Aku tidak menangis." Ucap Resa sambil menghapus air matanya.

"Apa rasanya sakit jika aku menekannya sedikit keras?" Ucap Zhu Zheng tampa mengalihkan pandangannya dari tangan Resa.

"Tidak."

Resa, "Zhu Zheng... Ayo berkencan."

Zhu Zheng menghentikan aktifitasnya beberapa detik dan kemudian melanjutkannya kembali. Wajah Zhu Zheng terlihat sangat tenang di permukaan. Akan tetapi di dalam, jantungnya berdegup sangat kencang, bahkan sampai membuat tangannya sedikit gemetaran.

"Zhu Zheng, bisakah kamu memberikan hatimu selama 24 jam padaku?"

"Tidak." Jawab Zhu Zheng dengan tegas.

"Zhu Zheng, aku mohon, hanya 24 jam saja."

"Tidak."

Zhu Zheng memberikan salep luka pada tangan Resa, "Ini sudah larut malam. Kembalilah di Apartemenmu."

"Zhu Zheng." Air mata Resa kini kembali tumpah membasahi seluruh pipinya.

"Ku mohon Zhu Zheng, hanya 24 jam saja ku mohon. Setelah itu aku ... aku tidak akan pernah lagi mengganggu kehidupanmu, bahkan muncul lagi di depanmu."

Tidak ada jawaban. Zhu Zheng hanya duduk diam di tempat tanpa melihat ke arah Resa.

'Apa yang harus aku lakukan? Aku sangat takut melihatnya menangis. Tapi aku belum bisa terima dengan cinta seperti ini...'

"Kembalilah, nanti kamu bisa ketinggalan bus terakhir."

Resa berdiri dari duduknya dan berjalan ke arah pintu.

Zhu Zheng menatap punggung Resa, dia mengepalkan tangannya erat.

"Besok" Ucap Zhu Zheng tiba-tiba.

"Aku akan menunggumu di depan Apartemenmu besok jam 9 pagi. Jangan sampai terlambat."

.....

Selama kencan 24 jam, pikiran Zhu Zheng lari kemana-mana.

Zhu Zheng merasa sangat gugup, dan jantungnya tidak henti-hentinya untuk berdetak kencang, sampai sepanjang jalan membuatnya tidak lagi berkonsen trasi.

"Zhu Zheng coba lihat ini. Bukankah boneka ini mirip denganmu? Aku akan membeli satu untuku dan untukmu."

"Tidak perlu." Kata Zhu Zheng. Tapi sebenarnya dia juga sedikit tertarik dengan boneka kecil itu.

Penjual, "Anak muda ini adalah gantungan kunci pasangan, satu gantungan kunci seharga 20 ribu. Tapi jika kalian ingin membeli dua, aku akan memberikan diskon."

"Sungguh? Aku akan membelinya. Jadi mana pasangannya?"

"Oh tunggu sebentar, aku akan mengambilnya."

Setelah mengatakan itu, si penjual mengambil sebuah box kayu berukuran kecil di bawah meja, dan memberikannya pada Resa.

"Ini dia anakmuda pasangannya."

Resa terdiam. Senyum di wajahnya seketika menghilang.

Zhu Zheng menatap Resa dan kembali menatap gantungan kunci pasangan itu.

Gantungan itu sedikit mirip dengan Anita. Pikir Zhu Zheng.

"Aemm... Maaf aku tidak jadi membelinya." Ucap Resa pada si penjual, sambil menyerahkan kembali box kayu tersebut.

Setelah itu, Resa berjalan lagi ke depan untuk melihat barang-barang yang membuatnya tertarik.

"Aku akan membelinya. Tapi aku ingin menukar pasangan pria ini dengan pasangan wanita itu." Zhu Zheng menunjuk boneka yang penampilan beserta gaya rambutnya mirip dengan Resa.

Penjual itu menatap boneka yang berada di dalam boks kayu.

"Maaf sekali anak muda. Boneka ini adalah boneka pasangan, dan di jual juga harus bersama pasangannya."

Zhu Zheng, "Aku akan membeli kedua pasangat ini."

Dan pada akhirnya Zhu Zheng membeli dua kotak kayu yang berisi dua pasangan.

.

.

.

Bersambung ...

Selesai pengetikan pada hari–

Rabu, 01 – 06 – 2020

Pukul, 10.47 Wita.

_____________________________________

Saya tidak lagi membaca ulang kata-kata di atas. Mungkin tidak jelas.

Otakku hari ini tidak mau berpikir. Bahkan hari ini orang yang berbicara dengan saya, semua perkataan mereka tidak bisa saya cerna di dalam otakku.

😭 Bibiku meminta saya beli tomat 🍅 di pasar 1/2 kilo hari ini, dan malah yang saya beli Cabai 1/2 liter.

Luar biasa banget😅

avataravatar
Next chapter