1 "Meet Again"

🌸🌸🌸

Pagi hari yang cerah terlihat seorang gadis yang tengah sibuk berdandan di depan meja rias. Gadis itu bernama Veranda atau lebih akrabnya dipanggil Ve. Hari ini merupakan hari yang paling ditunggu-tunggu oleh Ve. Setelah 5 tahun di Indonesia , akhirnya Ve sekeluarga bisa pulang ke kampung halamannya yang berada di Seoul, Korea Selatan. Alasan mengapa ia sekeluarga kembali lagi ke Seoul adalah yang pertama karena bisnis appanya (ayahnya) dan yang kedua karena bisnis butik yang akan Ve bangun di Seoul. Butik "Velove" , itulah nama butiknya.

Setelah bersiap - siap Ve pun langsung turun kebawah karena kamarnya yang terletak di lantai dua. Saat turun Ve melihat appa (ayah) dan eomma (ibu) nya sudah rapi dan siap untuk berangkat .

"Udah selesai Ve siap - siapnya ?" tanya eomma Ve.

"Ne (Ya) eomma" Jawab Ve semangat

"Ya sudah ayo kita berangkat sebelum kita ketinggalan pesawat" ujar appa Ve. Ve dan mamanya pun hanya mengangguk dan segera masuk kedalam mobil menuju bandara.

🌸🌸🌸

Sesampainya dibandara , Ve akhirnya bernafas lega karena tadinya ia takut ketinggalan pesawat apalagi dalam perjalanan menuju bandara tadi jalanan penuh dengan berbagai macam kendaraan yang berlalu lalang dan menghalanginya alias macet .

Butuh waktu sekitar 8 jam untuk sampai di Seoul dan selama itulah Veranda memikirkan apakah Seoul masih terlihat sama seperti terakhir kalinya ia berada disana ataukah saat ini Seoul sudah banyak mengalami perubahan?. Lama memikirkan hal itu akhirnya Veranda memilih untuk tidur.

🌸🌸🌸

Sesampainya di Bandara Incheon,

Entah mengapa saat keluar dari bandara Veranda merasa sangat senang . Menghirup udara Seoul yang sudah lama tak dirasakannya. Dan ternyata Seoul sudah mengalami banyak perubahan.

"Ve cepat masuk ke dalam mobil, jangan berdiri saja disitu… kamu mau kalau kami tinggal ?" omel eomma Ve.

"Eh iya eomma bentar jangan ditinggal dong~ memangnya eomma mau kalau anak eomma yang cantik ini hilang? " jawab Ve dengan memuji diri sendiri.

"Memangnya ada orang yang mau nyulik kamu ? Bukannya kamu itu yeoja tomboy , jadi mana mungkin ada orang yang mau nyulik kamu sih " ejek appanya.

" Yah appa kenapa malah ngatain Ve sih. Lagian kan itu dulu dan liat sekarang Ve udah berubah jadi yeoja beneran kok " jawab Ve sambil mempoutkan bibir .

"Iya-iya sekarang kamu udah berubah dan makin cantik " ujar eomma. Aku hanya tersenyum mendengarnya.

🌸🌸🌸

Saat sudah sampai dirumah, Ve langsung masuk ke kamar dan langsung istirahat.

"Ya ampun aku lupa belum ngabarin Hyorin" monolognya setelah mengingat sahabatnya yang bernama Hyorin.

Ve pun langsung mengambil ponsel dan langsung menghubungi Hyorin, sahabat baiknya.

'Tut'

'Tut'

Tanda bahwa ponselnya tersambung ke nomor yang sedang di hubunginya.

"Hallo" jawab orang disebrang.

"Hyorinnnnnnnnnn" Teriak Ve penuh semangat.

"Ya ampun Ve gak usah teriak gitu dong aku gak tuli kali" protes Hyorin.

"Hehehe mian (maaf) Rin habisnya aku sangat merindukanmu dan aku mau memberi tahumu kalau sekarang aku sudah berada di Seoul" jelas Ve

"Hah... Jinjja (benarkah) ? Kenapa kau tak memberitahuku kalau kau kembali ke Seoul" ucap Hyorin dengan nada sedikit kesal.

"Iya Rin mian (maaf) habisnya aku senang sekali bisa kembali lagi ke Seoul dan aku sengaja tak memberitahumu soalnya biar surprise gituuu~ hehe"

"Gwaenchanha (tidak apa-apa) Ve yang penting sekarang kau sudah memberitahuku. Pokoknya besok kita harus bertemu titik"

"Hmm baiklah besok kita bertemu di kedai bubble tea dekat taman kota ya soalnya udah lama sekali aku tak minum bubble tea kesukaanku"

"Ok terserah kau saja"

"Ne (ya)....kalau begitu sudah dulu ya Rin sampai bertemu besok. Annyeong~~"

"Ne annyeong~~"

Ve pun mengakhiri sambungan telepon dan langsung tidur mengingat perjalanan dari Indonesia ke Seoul yang cukup lama membuatnya merasa lelah dan mengantuk.

🌸🌸🌸

Di pagi harinya terlihat Ve yang sedang berdandan didepan meja rias dengan balutan dress yang melekat ditubuhnya yang membuatnya terlihat cantik dan anggun bak bidadari.

"It's perfect" ucapnya sambil melihat pantulan dirinya pada cermin didepannya.

Setelah memastikan tak ada yang tertinggal, ia pun turun kebawah menuju ke dapur dimana appa dan eommanya tengah sarapan.

"Pagi eomma~ appa~" sapa Ve ceria.

"Pagi sayang. Rapi banget memangnya mau kemana?" tanya eommanya setelah melihat penampilan putri semata wayangnya yang begitu cantik ditambah dengan dress yang dipakai Ve membuat putrinya itu semakin anggun.

"Ini eomma Ve mau bertemu sama Hyorin kemaren sudah janji soalnya" jelas Ve

"Oh ya sudah tapi kamu gak sarapan dulu?" tawar eomma Ve

"Aniyo (tidak) eomma nanti aku makan diluar saja. Kalo begitu Ve berangkat dulu ya eomma appa" pamitnya sambil memberikan kecupan di pipi kedua orang tuanya itu.

"Ya udah hati - hati di jalan Ve"

Ve mengangguk dan langsung pergi keluar rumah. Ve lebih memilih berangkat dengan jalan kaki. Kenapa? Karena Ve ingin merasakan suasana kota Seoul yang baru saja ia pijaki kemarin, lagipula jarak rumah Ve ke taman tidak terlalu jauh.

🌸🌸🌸

Sesampainya di taman Ve langsung masuk ke kedai bubble tea yang berada didekat taman itu.

"Paman bubble tea rasa taro satu ya" pesannya kepada paman pemilik kedai itu.

Paman itu mengangguk dan Ve langsung duduk di meja paling pojok. Mengapa? Karena meja itu merupakan meja favorite Ve dan teman-temannya dulu berkumpul bersama. Selain itu ia juga dapat melihat suasana ramai taman dari jendela disampingnya.

"Huft... sudah lama sekali rasanya dan sudah banyak yang berubah dari tempat ini" monolognya sambil menerawang jauh, mengingat masa-masa dimana ia sering berkunjung ke kedai itu. Hingga suara paman pemilik kedai membuyarkan lamunannya.

"Permisi ...ini pesanannya" ujar paman itu yang langsung Ve balas dengan senyuman. Paman itu ikut tersenyum sebelum akhirnya berjalan kembali ke tempatnya bekerja. Ve langsung meminum bubble tea yang sudah dipesannya dan ternyata rasanya masih sama seperti dulu.

Tak lama kemudian terlihat Hyorin yang baru memasuki kedai, Ve yang menyadari itu langsung memanggilnya lebih tepatnya teriak sambil melambaikan tangan.

"Hyoriiiinnnnnnn" teriak Ve dengan nada ceria dan penuh semangat.

Hyorin melihat kearah Ve dan langsung balas teriak.

"Veeeee. Ya ampun aku sangat merindukanmu" teriak Hyorin sambil berlari kearah Ve dan langsung memeluknya erat.

"Aku juga merindukanmu Rin" kata Ve dan juga ikut membalas pelukannya.

Orang-orang yang berada di dalam kedai memandang kearah Ve dan Hyorin cukup lama sebelum mereka kembali dengan kegiatan masing-masing sambil menggeleng-gelengkan kepala melihat tingkah dua sahabat itu. Ve pun melepas pelukan Hyorin dan mengajak Hyorin untuk duduk.

Selama di kedai keduanya saling bercerita dan sesekali tertawa bersama. Tapi tiba-tiba ponsel hyorin berdering dan langsung ia angkat.

"Ve mian (maaf) aku harus pulang duluan soalnya harus mengantar eommaku ke rumah halmoni (nenek)" kata Hyorin diiringi nada sedih setelah memutuskan sambungan teleponnya.

"Ne gwaenchanha (tidak apa-apa) Rin-ah, lagipula kita bisa bertemu lagi nanti"

"Ya sudah aku duluan ya" pamit Hyorin

Ve mengangguk dan Hyorin pun langsung keluar dari kedai. Tak lama setelah Hyorin pergi, Ve juga mulai beranjak dari tempat duduk dan berniat langsung pulang.

Namun saat posisi Ve sudah dekat dengan pintu keluar, ia tak sengaja menabrak seorang namja (pria). Karena tubuh namja itu lebih kuat, Ve tak bisa menjaga keseimbangannya dan akhirnya terjatuh. Namun sebelum benar-benar jatuh, namja itu dengan sigap menahan tubuh Ve dengan kedua lengan kekarnya berada di pinggang Ve. Alhasil Ve pun tak jadi terjatuh.

Akan tetapi yang menjadi masalahnya sekarang adalah jarak wajah Ve dengan wajah namja itu sangat dekat. Ve tak tahu siapa dia karena namja itu memakai topi, masker dan kacamata. Entah mengapa jantung Ve berdetak begitu cepat bahkan ia bisa mencium aroma maskulin yang menguar dari tubuh namja itu yang membuatnya merasa nyaman.

Tak lama kemudian Ve pun tersadar, ia langsung cepat-cepat berdiri dan minta maaf kepada namja itu karena memang Ve lah yang menabraknya tadi.

"Maaf ya tadi aku tak sengaja soalnya aku buru-buru banget " ucap Ve sambil membungkukkan badannya 90 derajat .

Bukannya menjawab, namja itu justru malah diam tak berkata apapun sambil terus menatap kearah Ve. Ve yang bingung berniat langsung pergi meninggalkannya. Namun baru beberapa langkah, namja itu berhasil menahan lengan Ve.

"Vivi ?" kata namja itu seolah ia sudah mengenal Ve.

(....)

🌸🌸🌸

TBC

avataravatar
Next chapter